NASKAH
NUSANTARA
Pemakalah :
..... .......
Dosen Pebimbing :
..............
UNIVESITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ......................................................................
Kata Pengantar
Naskah nusantara merupakan salah satu
warisan budaya indonesia yang mencerminkan identitas bangsa. Sehingga sudah
sepatutnya kita sebagai anak bangsa untuk melestarikan dan menyelamatkan
warisan budaya.
Sejak pertama abad hijriyah, sahabat
Nabi SAW sudah melakukan penelitian terhadap naskah al-Qur’an sebelum
dikodifikasikan. Para ulama hadits juga menetapkan sistem hak cipta buku,
catatan kehadiran siwa, tata cara penulisan teks, metode periwayatan, sistem
perbandingan antara teks dan banyak lagi. Ini mengharuskan para perawi dan
pencatat hadits melakukan penelitian terhadap tulisan yang mereka temukan .
hingga kini, studi ilmu hadits memiliki cabang rusum at tahdits sejak abad
pertama hijriah dan periode berikutnya (Tesis Magister Dr M Luthfi Fathullah
hadits).
Karenanya, salah besar, jika
mengganggap islam tak memliki tradisi ilmu filologi. Seolah-olah ilmu ini
dikembangkan di barat, khususnya antrapolog dan arkeolog belanda seperti Scouk
Hurgronje. Filologi adalah ilmu yang mempelajari tentang naskah, khususnya
naskah-naskah kuno. Islam memiliki tradisi ini tapi tidak menyebut Ilmu
Filologi. Hanya islam yang melahirkan peradaban lengkap dengan ilmu pengetahuan
dan melingkuinya.
Buktinya tradisi menulis dikalangan
ulama sejak abad pertama hijriyah hingga kini tetap terjalin. Ketika islam
masuk ke nusantara, para ulama juga menuangkan pemikiran dengan menulis.
Tulisan asli tangan para Ulama yang disebut manuskrip, merupakan bukti sejarah
perkembangan islam di kawasan ini.
ISI
Tulisan jawi telah memainkan peranan
penting dalam menumbuh kembangkan tradisi keberaksaraan (literacy-tradition)
dikalangan masyrakat melayu-nusantara. Tulisan jawi tidak jarang dianggap
sebagai akses pertama sejumlah masyarakat bahasa dikawasan ini terhadap tradisi
keberaksaraan tersebut.
Pengaruh besar tulisan jawi yang
sedemikian ini terbentuk, karena seiring dengan proses islamisasi. Tulisan jawi
menjadi alat komunikasi tertulis bagi masyarakat melayu-nusantara sejak tidak
kurang dari abad ke-14.
Tidak heran kemudian jika, tulisan
jawi menyimpan banyak informasi masa lalu tentang adat-istiadat, sastra dan
budaya.1
Di indonesia ada tiga jenis manuskrip
islam :
(1) Manuskrip berbahasa dan tulisan arab
(2) Manuskrip jawi yakni, naskah kuno
yang ditulis dengan huruf arab tapi berbahasa melayu
(3) Manuskrip pegon yakni, naskah yang
ditulis dengan huruf arab tapi menggunakan bahasa daerah. Seperti, bahasa jawa,
sunda, bugis, buton, aceh dan lainnya.
Perkembangan islam di wilayah
nusantara berdasarkan bukti arkeologis teah terjadi sejak abad ke-11 M. Hal itu
didasarkan dengan penemuan nisan Fatimah binti Maimun bin Hibatullah di daerah
Leran Gresik Jawa Timur, pada nisan itu dipahatkan angka tahun 475 H atau 1082
(Tjandrasasmita 1986;2)2. Berdasarkan hal itu terdapat dua kemungkinan
yang mengemukakan yaitu3 :
(1) Tokoh Fatimah yang dimakamkan itu
adalah orang jawa yang telah memeluk islam, atau
(2) Ia muslimah pendatang yang suatu
sebab meninggal dan dimakamkan di Gresik.
Dan pada buku lain penulis menemukan
bahwa,
Manuskrip islam tertua di nusantara
ditemukan di Terenggu, malaysia. Manuskrip ini bernama batu bersurat yang
dibuat tahun 1301 (abad 14). Tulisan ini menyatakan tentang penyebaran para
pemeluk islam pada saat itu. Manuskrip ini sudah diteliti oleh ahli-ahli
sejarah dan arkeolog islam malaysia Naquib Alatas dan lainnya. Semua
menyimpulkan manuskrip ini sebagai tertua di Asia Tenggara.4
Dan juga pada masa kerajaan Pasai di Aceh
ditemukan salah satu contoh manuskrip yang ditulis dengan tinta emas adalah
adalah surat sultan Iskandar Muda dan sebagian manuskrip Dala’il al-Khairat.
Penulis Dala’il al-Khairat menggunakan tinta emas untuk menggambar peta
Masjidil haram dan Masjid Nabawi serta tanda-tanda yang menunjukkan berakhirnya
sebuah kalimat.5
Daftar Pustaka
1Oman
fathurahman, dkk,”Filologi dan Islam Indonesia,”Jakarta : Puslitbang Lektur
Keagamaan Kementerian Agama RI,2010, Hlm 82-83
2
Puslitbang Lektur Keagamaan,” Jurnal Lektur Keagamaan”, Vol.7, No. I, 2009,
Jakarta : Departemen Agama RI, Hal 109
3Puslitbang
Lektur Keagamaan,” Jurnal Lektur Keagamaan”, Vol.7, No. I, 2009, Jakarta :
Departemen Agama RI, Hal 110
4http://sites.google.com
/kurrotadzikra/home/jenis-jenis-naskah
5Puslitbang
Lektur Keagamaan,” jurnal Lektur Keagamaan”, Vol.7, No. I, 2009, Jakarta :
Departemen Agama RI, Hal 31